Landmark Kota Medan – Setiap negara maupun daerah pasti mempunyai ciri khas yang menjadi daya tarik serta bersejarah. Entah itu dari segi bahasa, budaya, kuliner, fashion maupun bangunan tertentu. Dimana bangunan-bangunan khas yang menjadi ciri dari sebuah kota itu dikenal dengan istilah landmark. Tidak jarang didalamnya terkandung makna tertentu yang menjadikannya di landmark tersebut sangat menarik.
Begitupun dengan yang terjadi pada kota Medan, tidak sedikit dari kota yang terkenal akan duriannya tersebut punya banyak landmark kota yang sangat ikonik. Sehingga rasanya akan kurang jikalau anda atau bahkan warna Medan dan sekitarnya sendiri belum pernah berkunjung ke landmark-landmark berikut saat berada di kota Medan.
Sebab terkadang ada rasa yang kurang pas saat berkunjung ke suatu daerah tapi tidak mengunjungi landmarknya. Dengan kata lain tak jarang landmark menjadi suatu tanda bahwa seseorang memang sudah berkunjung ke tempat-tempat tertentu. Jadi tidak heran kan kalau disebut sebagai ikoniknya. Namun sebelum membahasanya lebih lanjut, berikut ini ada beberapa fungsi dari landmark.
Table of Contents
ToggleA. Fungsi dan Manfaat Landmark
Landmark bukan hanya sekadar penanda geografis atau objek wisata; mereka memiliki berbagai fungsi yang signifikan bagi kota dan masyarakat sekitarnya. Berikut adalah lima fungsi utama dari adanya landmark:
1. Identitas dan Kebanggaan Kota
Landmark membantu membentuk identitas suatu kota dan menjadi simbol kebanggaan bagi penduduknya. Misalnya, Istana Maimun dan Masjid Raya Al-Mashun bukan hanya bangunan bersejarah tetapi juga simbol kebesaran dan kejayaan Medan. Mereka memberikan kota Medan karakter unik yang membedakannya dari kota-kota lain di Indonesia.
2. Atraksi Wisata
Landmark berfungsi sebagai magnet bagi wisatawan, menarik pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Landmark seperti Tjong A Fie Mansion dan Graha Maria Annai Velangkanni menarik wisatawan yang tertarik pada sejarah, arsitektur, dan spiritualitas. Ini tidak hanya meningkatkan jumlah pengunjung tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
3. Edukasi dan Pembelajaran
Landmark sering kali menjadi pusat edukasi yang penting. Museum di Tjong A Fie Mansion, misalnya, memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan kontribusi komunitas Tionghoa di Medan. Demikian pula, masjid, vihara, dan gereja sering menyelenggarakan tur edukatif dan kegiatan budaya yang meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sejarah, agama, dan budaya lokal.
4. Pusat Aktivitas Sosial dan Budaya
Banyak landmark berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya. Masjid Raya Al-Mashun dan Vihara Gunung Timur, misalnya, sering menjadi tempat penyelenggaraan acara keagamaan, festival, dan perayaan yang memperkuat kohesi sosial dan memperkaya kehidupan budaya kota. Acara-acara ini memungkinkan warga dan pengunjung untuk berkumpul, berinteraksi, dan merayakan bersama, memperkuat rasa komunitas dan solidaritas.
5. Pelestarian Sejarah dan Warisan Budaya
Landmark memainkan peran penting dalam melestarikan sejarah dan warisan budaya. Dengan mempertahankan dan merawat bangunan bersejarah seperti Istana Maimun dan Tjong A Fie Mansion, masyarakat dapat menjaga dan menghormati warisan leluhur mereka. Ini juga memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memahami dan menghargai perjalanan sejarah serta budaya yang membentuk identitas kota mereka.
Dengan fungsi-fungsi tersebut, landmark menjadi aset berharga yang tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata tetapi juga memperkaya kehidupan sosial, budaya, dan edukasi masyarakat setempat. Mereka adalah penanda waktu yang menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam harmoni yang indah.
B. 7 Landamark Kota Medan Paling Ikonik
1. Istana Maimun
Sejarah dan Arsitektur
Landmark kota Medan yang pertama ada Istana Maimun, yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, adalah salah satu landmark paling terkenal di Medan. Dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, istana ini menjadi simbol kejayaan Kesultanan Deli. Arsitektur istana ini menggabungkan gaya Melayu, Islam, India, dan Eropa, mencerminkan sejarah panjang dan keragaman budaya yang ada di Medan.
Interior dan Atraksi
Di dalam istana, pengunjung bisa menikmati pemandangan ruang-ruang megah dengan dekorasi klasik yang elegan. Terdapat berbagai koleksi barang-barang bersejarah, termasuk singgasana sultan yang dihiasi dengan kain sutra dan ornamen emas. Istana Maimun juga sering dijadikan lokasi acara budaya dan pernikahan adat, sehingga menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kekayaan budaya lokal.
Baca juga: 2 Festival Yang Populer di Medan
2. Masjid Raya Al-Mashun
Latar Belakang dan Signifikansi
Masjid Raya Al-Mashun, atau lebih dikenal sebagai Masjid Raya Medan, adalah salah satu masjid tertua dan terbesar di Medan. Dibangun pada tahun 1906 oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam, masjid ini menjadi pusat keagamaan dan spiritual bagi umat Muslim di Medan. Terletak di Jalan Sisingamangaraja, masjid ini mudah diakses oleh wisatawan.
Arsitektur dan Keunikan
Arsitektur Masjid Raya Medan mencerminkan pengaruh gaya Timur Tengah, India, dan Spanyol. Dengan kubah besar berwarna hitam, menara yang menjulang, dan jendela kaca berwarna, masjid ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Bagian dalam masjid dihiasi dengan marmer Italia dan kaca patri yang indah, menciptakan suasana yang khusyuk dan damai bagi para pengunjung yang datang untuk beribadah atau sekadar menikmati keindahan arsitektur.
3. Tjong A Fie Mansion
Kisah di Balik Rumah
Tjong A Fie Mansion adalah sebuah rumah besar bergaya Tionghoa yang dibangun pada awal abad ke-20 oleh Tjong A Fie, seorang pengusaha sukses dan filantropis terkenal di Medan. Berlokasi di Jalan Ahmad Yani, mansion ini menjadi saksi bisu kejayaan dan pengaruh Tjong A Fie dalam perkembangan kota Medan.
Eksplorasi dan Edukasi
Rumah ini kini berfungsi sebagai museum yang menyimpan berbagai artefak bersejarah, termasuk perabotan asli, foto keluarga, dan dokumen penting yang menggambarkan kehidupan dan kontribusi Tjong A Fie. Setiap ruangan di mansion ini memberikan gambaran tentang gaya hidup mewah pada zamannya serta hubungan baik Tjong A Fie dengan komunitas lokal. Pengunjung dapat mengikuti tur yang informatif untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan warisan budaya Tionghoa di Medan.
Baca juga: 8 Kulineran Khas Batak
4. Kantor Pos Medan
Melihat dari bangunan luarnya saja sudah terasa atmosfir yang outentik khas ala-ala bangunan zaman kolonial. Ditengah banyaknya model bangunan lebih modern disekitarnya. Sehingga tidak heran jika kantor pos medan dijadikan tempat ikonik untuk diabadikan saat berkunjung ke kota Medan. Arsitekturalnya yang mirip dengan bangunan khas kolonial ini didapat karena landmark kota medan tersebut dibangun pada tahun 1911 yang mempunyai luas sekitar 1.200 meter. Salah satu yang menjadikannya bangunan tersebut unik adalah dari segi bentuknya yang kalau diperhitakan nampak seperti kandang burung ya. Bedanya ada terdapat kubah yang menambah keunikan bangunan meskipun sudah pernah dilakukan renovasi.
5. Menara Air Tirtanadi
Sejak tahun 1920-an menara air tirtanadi sudah dikenal sebagai landmark kota medan yang terkenal. Yang mana beratnya mencapai 300 ton loh. Nah para warga yang tinggal di kota biasanya akan menggunakan sungai deli maupun sumur yang berfungsi untuk mencukupi kebutuhan akan air. Sehingga menara air tirtanadi ini menjadi simbol dari kemajuan khususnya mengenai penyediaan air ledeng.
Baca juga: Rekomendasi Kebun Binatang Yang Ada di Medan, Cocok Untuk Edukasi!
6. Tugu Bundaran SIB
Jika anda tidak asing dengan bundaran majestik, maka itu adalah sebutan yang dulu untuk bundaran SIB yang bagian tengahnya terdapat sebuah tugu dengan jam raksasa. SIB sendiri adalah sebuah kepanjangan dari Sinar Indonesia Baru. Sampai sekarang bundaran tersebut sangat sering dijadikan sebagai lokasi titik kumpul untuk melakukan demo ataupun aksi dari masyarakat kota Medan. Adapaun lokasi dari tugu bundaran SIB tersebut berada di Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
7. Titi Gantung
Landmark kota Medan selanjutnya adalah jembatan titi gantung sudah dibangun sejak abad ke-18 yang memiliki desain khas klasik bergaya victoria. Yang mana titi gantung sudah dijadikan sebagai cagar budaya sejak tahun 2013. Untuk datang ke landmark tersebut juga sangatlah mudah diakses, sebab tempatnya berlokasi di pusat kota Medan yang juga dekat dengan Mall Centre Point serta Stasiun Kereta Api. Disana anda bisa melihat pemandangan kota dengan gedung-gedung indah dari kota Medan. Alamat dari titi gantung sendiri ada di Jl. Kereta Api No. 2, Kec. Medan Baru, Sumut.
Berbicara mengenai Medan Baru yang menjadi lokasi titi gantung, rasanya kurang lengkap juga. Jika anda ingin menghilangkan penat setelah seharian berkunjung ke landmark kota Medan. Tanpa mencoba kulineran lezat paling legendaris dari mie ayam jamur haji mahmud. Dimana tidak hanya citarasa mie dan baksonya saja yang menggugah selera, tapi juga tersedia beragam menu lain yang dapat anda jadikan pilihan. Apalagi outlet mie ayam jamur Haji Mahmud, terkenal akan kebersihan outlet yang terbaik, pelayanan yang ramah serta tempatnya yang nyaman. Ditambah harga yang dipasarkan juga sangat terjangkau. Jadi tunggu apalagi, cari makan? Ya mie ayam jamur Haji Mahmud aja!
Alamat outlet: Jalan Abdullah Lubis No. 57/71, di Kecamatan Medan Baru, Sumut alias Sumatera Utara.
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: 0852-7093-3386.
Baca juga: Rekomendasi Yang Cocok Untuk Rombongan Saat ke Medan