Julukan Kota Medan – Siapa yang tidak kenal dengan Medan, Sebuah kota yang menjadi ibukota dari provinsi Sumatra Utara ini menyimpan pesona yang menakjubkan. Melansir dari laman wikipedia, kota yang memiliki luas 265.10 km2 dengan total penduduk yang berjumlah 2.494.512 dengan kepadatan penduduk mencapai 9.413 jiwa/km2 menjadikan kota Medan bertengger diurutan ke-3 sebagai kota terbesar di Indonesia. Dimana urutan pertama dan kedua masing-masing ditempati DKI Jakarta dan Kota Surabaya. Kota Medan juga menjadi salah satu kota yang masuk kedalam jajaran empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia yang terdiri dari kota Makassar, kota Surabaya dan kota Jakarta. Bukan hanya itu dibidang tranportasi udara, kota Medan patut berbangga diri karena Bandar Udara Internasional Kuala Namu menjadi Bandar Udara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Sebagian besar nama kota di Indonesia memiliki makna tersendiri entah itu sebagai simbol perjuangan, do’a dan pengharapan masyarakatnya ataupun diambil dari nilai historis dari suatu daerah. Julukan medan bermakna tempat yang lapang atau tempat yang luas yang dikutip dari bahasa taamil Maidhan atau Maidhanam yang kemudian diserap kedalam bahasa melayu. Nah dalam kamus Indonesia-Karo yang ditulis oleh Darwin Prinst kata Medan sendiri memiliki arti menjadi sehat atau lebih baik. Terdapat banyak sekali kisah asal muasal tercetusnya nama kota Medan ini, dari banyak kisah tersebut setidaknya terdapat satu kisah asal usul kata Medan yang populer dikalangan masyarakat. Pada zaman dahulu, tempat ini dijadikan sebagai tempat pertempuran antara kesultanan Deli dan kerajaan Aceh itulah mengapa kota ini dinamakan Medan yang berarti arena, lapangan atau tempat pertempuran.
Selain sekarang sudah resmi dikenal sebagai kota Medan, ada beberapa julukan kota Medan yang memiliki nilai historis yang dapat menambah pengetahuan anda mengenai kota ini. Penasaran apa saja julukan kota medan? let’s go kita bedah satu persatu.
Table of Contents
Toggle3 Julukan Kota Medan Paling Ikonik
1. Kota Melayu Deli atau Tanah Deli
Salah satu julukan kota Medan yang terkenal adalah tanah Deli atau kota Melayu Deli. Dahulu kota ini dijadikan pusat kesultanan Deli yang berkuasa pada masa itu. Kesultanan Deli merupakan sebuah kesultanan melayu yang berada di wilayah Deli sebuah wilayah yang dahulu dipenuhi rawa-rawa sekarang dikenal dengan kota Medan yang didirikan oleh Panglima Gocah Pahlawan pada tahun 1632. Sebagai informasi tambahan, kesultanan Deli di kota Medan masih ada sampai saat ini meskipun sekarang sudah tidak lagi memiliki kekuatan politik setelah berakhirnya perang dunia II dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Istana Maimun yang merupakan salah satu penanda kota Medan menjadi bukti peninggalan kesultanan Deli. Yang dahulunya dibangun oleh sultan yang berkuasa pada saat itu bernama Sultan Makmun Al-rasyid Perkasa Alamsyah ditahun 1888 yang masih berdiri kokoh sampai saat ini.
2. Tanah Batak
Untuk orang awam kota Medan terkenal identik dengan suku bataknya daripada suku aslinya sendiri yaitu suku melayu atau orang-orang yang berasal dari suku batak yang merantau ke pulau jawa yang lebih sering disebut sebagai orang Medan. Yang mana hal itu menjadikan kota Medan dan suku batak menjadi saling berkaitan satu sama lain. Menilik dari sejarahnya suku batak sendiri umumnya bermukim di Sumatra Utara, pembicaraan tentang asal usul suku batak seringkali menjadi perdebatan ada beberapa sumber yang mengatakan berasal Asia Selatan hingga berasal dari Afrika. Namun hingga saat ini dikarenakan minimnya situs peninggalan yang menjelaskan dengan pasti asal usul dari suku batak, kebenaran tentang dari mana asal muasalnya suku batakpun masih belum dapat dipastikan.
Balik lagi kepembahasan mengapa tanah batak menjadi julukan kota Medan. Sebagian besar orang suku batak adalah perantau yang merantau ke berbagai daerah seperti kota-kota besar yang berada di Pulau Jawa. Ketika kita pertama kali bertemu orang baru semisal di tempat kerja baru biasanya hal yang lumrah ditanyakan adalah kota tempat kita berasal. Untuk orang suku batak yang merantau di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, terkadang bingung menjelaskan kota asalnya yang mungkin tidak familiar bagi sebagian orang. Oleh karena itu mereka biasanya menyebut diri mereka sebagai orang Medan, dalam artian merujuk Sumatra Utara agar lebih mudah dipahami meskipun sekarang ini banyak juga orang suku batak yang lahir, besar dan menetap di Medan. Karena dalam beberapa kasus orang-orang memang lebih tahu kotanya dibanding provinsinya sebagai contoh ya kota Medan ini.
3. Kota Multikultural
Bukan tanpa alasan kota Medan dikenal sebagai kota multikultural sebab di kota ini kita bisa dengan mudah melihat keberagaman dari segi budaya, suku, agama dan bahasa yang hidup dengan rukun. Beragam etnis atau suku bangsa yang ada di kota Medan mayoritas beretnis Batak, Jawa, Tionghoa dan Minangkabau. Melansir dari laman wikipedia yang mana secara persentase didominasi oleh suku batak sebanyak 33,70%, suku Jawa di urutan kedua sebanyak 33,03%, kemudian suku Tionghoa sebanyak 10,65%, suku Minangkabau sebanyak 8,60%, suku Melayu 6,59%, suku Aceh 2,78%, suku Nias 0.69% dan 3.96% untuk suku lainnya.
Selain keberagaman etnis penduduknya, kota Medan juga menjadi salah satu ikon kota dengan keberagaman agamanya. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2018, keyakinan yang dianut oleh penduduk kota Medan mayoritas beragama islam sebanyak 65,78%, kristen protestan sebanyak 20,15%, buddha sebanyak 8,65%, katolik sebanyak 4,63%, hindu sebanyak 0,79% dan konghucu kurang dari 0,01%.
Baca juga: 6 Lapangan Main Golf di Medan Paling Rekomended!
Dan keanekaragaman etnis dan agama di kota Medan sendiri bisa dilihat dari banyaknya bangunan masjid, gereja dan vihara yang tersebar diseluruh penjuru kota. Beberapa dari bangunan-bangunan tersebut bahkan menjelma menjadi ikon kota Medan yang kerap dikunjungi wisatawan maupun warga lokal.
Bagunan-banguan yang menjadi ikon kota Medan diantaranya ada Masjid Raya Al Mashun atau dikenal sebagai Masjid Raya Medan. Terletak di Jalan Sisingamaraja di Kecamatan Medan Kota, Kota Medan. Masjid Raya Al Mashun adalah Masjid dengan perpaduan epik dari arsitektur timur tengah, india dan spanyol yang dibangun pada tahun 1909. Selain masjid, salah satu ikon keberagaman lain di kota Medan adalah vihara maitreya cemara asri atau kerap disebut dengan vihara cemaraasri. Vihara yang memiliki luas sekitar 4,5 hektar dan mampu menampung sebanyak kurang lebih 6.000 orang ini dibangun pada tahun 1991 yang kemudian diresmikan setelah 17 tahun lamanya tepatnya ditahun 2008. Vihara ini juga menjadi salah satu vihara terbesar yang ada di Indonesia. Dan masih ada banyak lagi bangunan-bangunan yang menjadi ikon keberagaman multikultural di kota medan.
Baca juga: 7 Buah-buahan Khas Dari Medan, Sumut Yang Banyak Diminati
Jadi julukan kota Medan sebagai kota multikultural bukan hanya sekedar isapan jempol belaka yah. Selain dikenal sebagai kota dengan julukan-julukan yang sarat akan simbolis sejarahnya. Kota Medan juga terkenal akan kulinernya juga loh, salah satunya ada mie ayam jamur haji mahmud yang merupakan salah satu kuliner legendaris di kota Medan. Outlet yang sudah berdiri sejak tahun 1988 yang masih tetap eksis sampai sekarang, mie ayam jamur haji mahmud memiliki cita rasa unik yang khas serta memiliki kualitas yang terjaga. Selain menyediakan berbagai varian mie ayam outlet mie ayam jamur haji mahmud menyediakan beragam menu yang lain juga loh, seperti nasi goreng hingga seafood, informasi daftar menunya silahkan cek disini. Dijamin bakalan memanjakan lidah dan pastinya mengenyangkan perut.
Alamat Outlet : Jalan Abdullah Lubis, Kec. Medan Baru, Kota Medan – Sumatra Utara
WhatsApp : 0852-7093-3386