Tempat Wisata di Daerah Medan Tembung – Jika diberi peluang untuk merentas sebuah destinasi wisata, ke mana arah langkahmu? Niscaya, banyak tempat yang akan menjadi pilihanmu, mulai dari menikmati kesenangan bermain air di pantai yang memesona, memperbarui pandangan dengan panorama menakjubkan di gunung, atau memberi sukacita pada jiwa dengan berkunjung ke situs-situs bersejarah.
Indonesia memiliki sejumlah destinasi wisata yang menawarkan pesona yang begitu memikat, sehingga tidak heran banyak wisatawan internasional yang datang berlibur ke Indonesia.
Namun, untuk memberi pelipur lara, merasakan kegembiraan, dan memperbarui pandangan dari sebuah destinasi wisata, peluang tersebut harus diciptakan oleh diri sendiri. Bebaskan diri dari rutinitas yang menggerogoti waktu tanpa memberikan kesan. Lepaskan diri dari beban pekerjaan yang menumpuk, tugas kuliah yang tak pernah selesai, atau rutinitas lain yang membuatmu melupakan kebahagiaan berwisata ke destinasi idaman.
Table of Contents
Toggle5 Destinasi Tempat Wisata di Daerah Medan Tembung
Ketakutan untuk menjelajahi tempat wisata sering kali disebabkan oleh keterbatasan anggaran, dan memang benar bahwa budget merupakan elemen penting dalam perjalanan wisata. Namun, untuk sekedar liburan, budget sebenarnya bukan hambatan besar, bahkan dengan anggaran yang terbatas pun kamu masih bisa mengunjungi destinasi impianmu. Ada berbagai opsi seperti liburan hemat ala backpacker, atau bepergian bersama teman untuk berbagi biaya, dan masih banyak solusi lain untuk mengatasi keterbatasan budget.
Liburan hemat yang saya jalani beberapa minggu lalu cukup memuaskan hati dengan melarikan diri dari rutinitas sehari-hari, meski hanya berkeliling di sekitar kota Medan, namun cukup membuat saya bahagia. Saya mengunjungi sekitar kecamatan Medan Tembung, dan yang membuatnya lebih berkesan adalah saya berkeliling bersama Aditya Gumay, anggota tim Taukotembung, dan Davi, seorang blogger aktif di Medan.
Berikut ini adalah 5 Destinasi yang Harus Dikunjungi Bila Berada di Tembung:
1. Rumah Panggung

Sebelum memulai perjalanan di Tembung, saya mencari alamat rumah Aditya, dan dengan bantuan GPS, malah tersesat saat mencari rumah Aditya, akhirnya ketemu Tempat Wisata di Daerah Medan Tembung dan kemudian Davi datang karena rumahnya dekat dengan Medan Tembung. Kami kemudian membuat daftar destinasi yang akan kami kunjungi, yang pertama adalah Rumah Panggung.
Setibanya di Rumah Panggung, kagum dengan fakta bahwa rumah ini masih mempertahankan keasliannya. Rumah Panggung ini berlokasi di Simpang Pasar 10 Tembung. Menurut Hj. Dahlina, penghuni rumah itu, rumah ini berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, sekitar tahun 1939, dan ada juga yang mengatakan berdiri sejak tahun 1942.
Rumah Panggung ini digunakan sebagai rumah dinas asisten perkebunan, yang merupakan posisi penting pada zamannya. Dan menariknya, menurut Ibu Hj. Dahlina, sekitar Rumah Panggung ini dulunya semua adalah rumah panggung, namun sekarang sudah digantikan oleh bangunan baru. Padahal, Rumah Panggung ini merupakan peninggalan bersejarah dan merupakan bagian dari bangunan warisan yang perlu dipertahankan.
2. Peternakan Susu Sapi

Setelah mengunjungi Rumah Panggung, kami beranjak ke peternakan susu sapi yang terletak di perbatasan antara Medan Tembung dan Deli Serdang. Usai berlama-lama berbicara tentang Rumah Panggung dan sejarahnya, kali ini aku beralih untuk menyambangi sapi di peternakan yang berlokasi di Pasar 1 Tembung, Desa Tambak Rejo.
Peternakan sapi ini telah lama dikelola, dan pemilik sekaligus pengelolanya adalah keturunan India. Menurut cerita, dulu ketika Indonesia belum merdeka dan mengalami pergolakan politik sosial, para pendatang mulai menjauhi daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Oleh karenanya, peternakan sapi ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Kunjungan kami di peternakan susu sapi ini berakhir dengan membeli susu sapi segar, dengan harga 20.000 untuk 1 liter dan 10.000 untuk ½ liter susu sapi.
3. Kampung Hijau

Setelah puas berinteraksi dengan sapi dan menyaksikan berbagai tingkah laku mereka, saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan kami ke destinasi berikutnya. Kampung Hijau berada di tepi sungai, dan mendapatkan namanya karena awalnya area sepanjang sungai di kelurahan Bandar Khalipah dipenuhi dengan tanaman hijau, demikian penjelasan dari seorang bapak yang tidak mau menyebutkan namanya saat ditanya oleh Davi.
Bapak tersebut adalah orang yang berkeinginan untuk mengembalikan kondisi tepi sungai Kelurahan Bandar Khalipah seperti dahulu kala ketika dia masih muda. Ia secara perlahan membersihkan sampah di sekitar tepi sungai, kemudian menanam berbagai jenis tumbuhan di sepanjang tepi sungai tersebut. Menurutnya, masih ada orang yang membuang sampah di sana, dan ia tidak ragu untuk menegurnya.
Ketika kami mengunjungi Kampung Hijau, banyak anak-anak setempat yang berenang di sungai tersebut. Sayang sekali saya tidak membawa baju ganti, padahal sangat tergoda untuk mencoba air sungai yang berwarna kecoklatan. Dari kejauhan, sungai tersebut terlihat seperti sungai susu coklat yang mengalir menuju hulu.
4. Rujak Simpang Jodoh

Berikutnya, kami berkunjung ke area yang diyakini mampu menyatukan dua orang lajang, yakni Rujak Simpang Jodoh. Kawasan ini sangat terkenal, dan di sekitarnya bahkan terdapat supermarket yang diberi nama Jodoh Centre, sungguh menarik. Pada pandangan pertama, tampak seperti pusat pencarian pasangan, di mana tempat ini selalu dipadati oleh orang-orang.
Menurut Aditya yang memang tinggal di sekitar sini, ada beberapa indikator untuk mengetahui rujak mana yang enak. Karena di persimpangan ini banyak penjual rujak, maka sebelum membeli, carilah tempat yang banyak pembelinya, kemudian pastikan penjualnya menggunakan gerobak dorong beroda, dan terakhir, penjualnya haruslah orang tua.
Meskipun indikator ini terdengar aneh, namun ada benarnya juga. Seringkali penjual di sini mewarisi usaha ini dari generasi ke generasi, demi menjaga ciri khas Kecamatan Medan Tembung. Sayangnya, belum ada banyak perhatian dari pemerintah untuk mengelola tempat ini, bahkan beredar kabar bahwa mereka ingin memindahkan penjual rujak ini karena sering menimbulkan kemacetan di persimpangan ini. Tempat yang penuh sejarah ini seharusnya dihargai oleh kota.
5. Kopi Sadis

Setelah sehari penuh berkeliling Kecamatan Medan Tembung, kami mengakhiri petualangan kami di sebuah kafe populer di sini, yaitu Kopi Sadis. Meski namanya terdengar menyeramkan, namun begitu kamu memasuki area kafe, kamu akan merasa nyaman dengan suasana kafe bergaya taman, yang menampilkan konsep eksterior bernuansa hijau dan selalu ramai pengunjung.
Nama menu kafe yang cukup unik ini mungkin menjadi daya tarik tersendiri. Kopi Sadis mungkin terdengar menakutkan, namun jika kamu mengetahui arti singkatannya, kamu akan tersenyum dan merasa penasaran untuk mengunjungi kafe tersebut. Kopi Sadis singkatannya adalah “Santainya tuh di sini”.
Baca Juga : Tempat Nongkrong Asyik di Medan
Itulah 5 destinasi yang harus kamu kunjungi saat ke Tembung. Semoga informasi ini berguna untuk kamu yang ingin menjelajah area Tembung.
Kesimpulan
Menjelajahi Kecamatan Medan Tembung di Indonesia bisa menjadi pengalaman yang mengesankan dan penuh petualangan. Mulai dari kunjungan ke Rumah Panggung yang bersejarah, mencicipi susu sapi segar di Peternakan Perah Susu Sapi, merasakan kedamaian di Kampung Hijau, hingga menikmati rujak enak di Simpang Jodoh, perjalanan ini menawarkan beragam pengalaman yang unik.
Namun, jangan lupa untuk mengakhiri hari dengan mengunjungi Kopi Sadis, sebuah kafe populer yang menawarkan suasana yang nyaman dan menu kopi yang unik. Destinasi-destinasi ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak tempat menarik yang patut untuk dikunjungi dan dihargai.
Secara keseluruhan, Kecamatan Medan Tembung adalah destinasi wisata yang menawarkan perpaduan antara sejarah, alam, dan budaya lokal. Bagi siapapun yang berminat untuk merasakan keunikan dan kekayaan Indonesia, maka Kecamatan Medan Tembung merupakan pilihan destinasi yang tepat.