Sejarah Mie Ayam Haji Mahmud Sejak 1988

Sejarah Mie Ayam Haji Mahmud

Sejarah Mie Ayam Haji Mahmud – Tidak ada satu orang pun yang belum pernah mencoba mi ayam, kecuali bayi, tentu saja. Dan hampir semua orang menyukai makanan ini. Mi ayam sudah sangat familiar dan sangat cocok dengan lidah masyarakat Indonesia. Ini sangat mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Di setiap sudut kota dan desa, Anda dapat dengan mudah menemukan penjual mi ayam, baik itu menggunakan gerobak atau gerai.

Sejarah Mi dan Perkembangannya di Indonesia

Meskipun mi ayam sudah menjadi bagian dari makanan khas Indonesia, menurut catatan sejarah, mi pertama kali dibuat di Cina pada masa pemerintahan Dinasti Han. Lalu berkembang dan menyebar ke seluruh Asia dan kemudian sampai ke Eropa. Di Eropa, mi mulai dikenal setelah Marco Polo membawanya dari Cina. Namun, pada perkembangannya, mi di Eropa berubah menjadi pasta.

Mirip dengan mi ayam di Indonesia, yang dibuat dengan bahan dasar mi kuning yang direbus dengan campuran sayuran dan diberi cincangan daging ayam dan kuah kaldu gurih, serta tambahan saus dan kecap untuk menambah rasa dan taburan irisan seledri sebagai toping. Ada beberapa varian yang menambahkan bakso, pangsit, jamur, atau bahkan ceker.

Hampir semua daerah di Indonesia memiliki kuliner mi ayam. Terutama di daerah Jawa yang pertama kali mempopulerkannya, dan Wonogiri adalah daerah yang paling terkenal sebagai penghasil mi ayam lezat. Mi ayam sangat mudah ditemukan karena harganya terjangkau dan bisa ditemukan di mana saja, mulai dari pinggir jalan hingga restoran mahal.

Ketika berkunjung ke suatu daerah, tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba kuliner khasnya. Termasuk saat berkunjung ke Medan, kota dengan kekayaan alam, budaya, dan beragam kuliner lezat dan kaya rempah yang dapat memanjakan lidah. Beberapa kuliner khas Medan adalah soto medan, lontong medan, dan ikan arsik. Mi ayam juga termasuk salah satu kuliner paling dicari di Medan, karena merupakan makanan merakyat yang bisa ditemukan di berbagai daerah termasuk Medan. Setiap daerah memiliki penyajian dan cita rasa yang berbeda-beda, dan penggemar mi ayam tidak perlu khawatir karena Medan memilikinya semua.

Biasanya, ketika berkunjung ke suatu daerah, pertanyaan yang paling sering muncul adalah dimana bisa menemukan makanan enak. Jika bertanya di Medan, dimana menemukan mi ayam yang enak, jawabannya adalah Mi Ayam Jamur khas Haji Mahmud atau yang biasa disebut Mi Ayam Mahmud, yang merupakan raja dari Mie Ayam Jamur di Medan.

Mi Ayam Jamur Spesial H. Mahmud

Sejarah Mie Ayam Haji Mahmud

Sejak tahun 1988, H. Mahmud Siregar, pemilik gerai Mi Ayam Mahmud, mulai berjualan mi ayam dengan menggunakan gerobak dorong yang berkeliling kota Medan. Pada tahun 90-an, dia mulai menumpang sebuah lapak di depan Mesjid Al-Jihad, hingga akhirnya pada tahun 2010 membuka gerai tetapnya yang berdekatan dengan mesjid yang sama, yaitu di Jalan Abdullah Lubis nomor 57/71 Medan. Gerai ini menjadi pusat mi ayam mahmud karena saat ini mereka sudah memiliki beberapa gerai lainnya, seperti di Carrefour Komplek Citra Garden, Carrefour Plaza Medan Fair, dan Amaliun Foodcourt.

Mi Ayam Mahmud sudah tidak asing bagi para penikmat dan penggemar kuliner mi ayam, terutama bagi mereka yang pernah dan tinggal di kota Medan. Nilai tambah dari Mi Ayam Mahmud yang membedakannya dari yang lain adalah mi yang kenyal dan tambahan jamur, ayam, bakso, telur, pangsit, kerupuk, dan sayuran dalam satu mangkuk. Terbaru diketahui bahwa dari mulai mi, bakso, ayam, dan campuran lainnya mereka mencampur sendiri menggunakan resep turunan yang tetap autentik.

Varian Mie Ayam haji Mahmud

Sejarah Mie Ayam Haji Mahmud

Tersedia tiga varian mi ayam, yaitu:

  1. Mi Ayam Jamur Spesial
  2. Mi Ayam biasa
  3. Mi Ayam Pangsit

Meskipun namanya mi ayam, pengunjung juga bisa mencoba beberapa menu lain seperti bakso, ayam, ikan, seafood, sayuran, mi, nasi goreng, steak, snack, dan minuman dengan nama unik seperti Ganas (campuran buah naga dan nenas), Gasak (campuran naga dan sirsak), dan Gatel (campuran naga dan wortel).

Dengan pilihan menu yang lengkap dan beragam, Mi Ayam Mahmud cocok sebagai tempat berkumpul atau acara oleh beberapa komunitas. Mi Ayam Mahmud juga sering memberikan promo terbaik, seperti diskon 20% pada hari Sumpah Pemuda bagi pengunjung yang memakai baju merah atau seragam sekolah. Jangan lupa pantau medsos Mi Ayam Mahmud, seperti Facebook, Instagram, dan YouTube, untuk mengetahui promo terbaru. Misalnya, setiap hari ada promo, maka setiap hari juga ada diskon. Lumayan, bukan? Semoga saja 😊

Baca Juga : Sejarah Mie Pangsit

Popularitas mi ayam di Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Rasa yang lezat dan harga yang terjangkau membuat penggemar mi ayam selalu ada. Melihat peluang tersebut, pada tahun 2015, H. Mahmud bersama anaknya Hendri Siregar menawarkan kemitraan dengan paket investasi yang beragam besarannya. Jadi, bagi Anda yang berminat membuat kuliner ini menjadi bisnis, bisa menjadi mitra Mi Ayam Mahmud. Keberadaannya yang sudah berusia 30 tahun menjadikannya salah satu kuliner legendaris. Jadi, tak perlu khawatir tentang kepercayaan masyarakat pada nama besar Mi Ayam Mahmud. Untuk informasi lebih lanjut, bisa dilihat di situs web resmi Kuliner Halal di Medan.

Di masa depan, pada usianya yang menginjak 30 tahun, Mi Ayam Mahmud tidak hanya menjadi legenda di kota Medan, tapi juga akan memiliki cabang di luar kota Medan. Target pasar mereka adalah pulau Jawa. Demi memuaskan hasrat dan kerinduan penggemar di luar negeri, Mi Ayam Mahmud akan segera hadir di Jabodetabek. Jadi, kita masih bisa menikmati Bakmi Medan di Jakarta. Kita tunggu saja, ya… 🙂

Ada banyak pesan moral dari kisah Mi Ayam Mahmud yang bisa diambil sebagai motivasi dan pembelajaran. Kebutuhan akan kesabaran, kegigihan, dan keuletan adalah modal utama seorang pengusaha sukses. Kreatif dan berinovasi namun tidak meninggalkan keaslian adalah tindakan yang harus diambil untuk mempertahankan eksistensi dalam dunia persaingan bisnis. Dengan begitu, apapun usaha yang kita lakukan akan tetap eksis.

Artikel Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top