Bangunan Bersejarah di Medan – Dikenal sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dengan kekayaan sejarah dan budaya yang melimpah. Salah satu bukti nyata dari kekayaan di Medan tersebut ialah beragamnya bangunan bersejarah yang menghiasi kota ini. Setiap bangunan memiliki kisah unik yang mencerminkan perjalanan panjang kota Medan dalam sejarah. Artikel ini akan mengulas beberapa bangunan bersejarah di Medan yang tidak hanya menjadi saksi bisu dari masa lalu, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang memukau.
Table of Contents
ToggleA. Bangunan Bersejarah di Medan Yang Wajib Dikunjungi
1. Istana Maimun
Istana Maimun adalah salah satu ikon paling terkenal di Medan. Dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli, Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah, istana ini merupakan perpaduan arsitektur Melayu, Islam, Spanyol, India, dan Italia. Terletak di Jalan Brigjen Katamso, istana ini memiliki luas sekitar 2.772 meter persegi dan terdiri dari 30 ruangan.
Interior istana menampilkan hiasan yang sangat indah, dengan perpaduan warna kuning dan hijau yang mendominasi. Di dalamnya, terdapat singgasana sultan yang dikelilingi oleh dekorasi khas Melayu. Istana Maimun juga menjadi tempat penyimpanan berbagai artefak sejarah Kesultanan Deli, termasuk benda-benda pusaka dan koleksi foto-foto keluarga kerajaan.
Baca juga: 5 Museum di Medan Yang Aesthetic & Edukatif
2. Masjid Raya Al-Mashun
Masjid Raya Al-Mashun, atau yang lebih dikenal dengan Masjid Raya Medan, merupakan salah satu bangunan bersejarah yang tak boleh dilewatkan. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909, juga atas perintah Sultan Ma’moen Al Rasyid. Gaya arsitektur masjid ini merupakan campuran dari gaya Timur Tengah, India, dan Spanyol, menjadikannya salah satu masjid paling megah di Indonesia.
Masjid Raya Al-Mashun memiliki bentuk bangunan yang simetris dengan kubah besar di tengah dan empat menara di setiap sudutnya. Interiornya dihiasi dengan kaligrafi Arab yang indah dan lantai marmer yang dingin, menciptakan suasana yang sangat khusyuk bagi para jamaah.
3. Tjong A Fie Mansion
Tjong A Fie Mansion adalah sebuah rumah besar yang dibangun pada tahun 1895 oleh Tjong A Fie, seorang pengusaha sukses keturunan Tionghoa yang berpengaruh di Medan. Terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, rumah ini menampilkan gaya arsitektur yang merupakan perpaduan antara budaya Tionghoa, Melayu, dan Eropa.
Rumah ini terdiri dari dua lantai dengan lebih dari 40 ruangan, termasuk ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar tidur. Dekorasi interiornya sangat mewah, dengan perabotan antik dan ornamen yang dipahat dengan tangan. Tjong A Fie Mansion kini berfungsi sebagai museum yang memamerkan kehidupan dan karya-karya Tjong A Fie, serta memberikan wawasan tentang sejarah komunitas Tionghoa di Medan.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Tjong A Fie Mansion Yang Jarang Diketahui
4. Gedung London Sumatera (Lonsum)
Gedung London Sumatera, atau yang sering disebut Lonsum, adalah salah satu gedung bersejarah di Medan yang dibangun pada tahun 1906. Gedung ini awalnya berfungsi sebagai kantor pusat dari perusahaan perkebunan karet dan tembakau milik kolonial Inggris, yang kemudian menjadi bagian dari PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.
Gedung ini memiliki lima lantai dan didesain dengan gaya arsitektur kolonial Eropa. Salah satu keunikan dari gedung ini adalah lift yang digunakan masih merupakan lift asli dari awal dibangunnya gedung ini, dan hingga kini masih berfungsi dengan baik. Gedung Lonsum terletak di Jalan Ahmad Yani, tepat di pusat kota Medan, dan menjadi salah satu landmark penting yang mencerminkan kejayaan industri perkebunan di Sumatera Utara.
5. Kantor Pos Medan
Kantor Pos Medan adalah salah satu bangunan bersejarah yang menarik di kota ini. Diresmikan pada tahun 1911, bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda, Snuyf. Terletak di Jalan Balai Kota, gedung ini masih berfungsi sebagai kantor pos hingga saat ini.
Bangunan Kantor Pos Medan menampilkan gaya arsitektur kolonial Belanda dengan bentuk simetris dan penggunaan batu bata merah sebagai bahan utama. Fasad bangunan ini dihiasi dengan detail yang rumit, mencerminkan kemewahan dan ketelitian arsitektur masa kolonial. Di dalamnya, masih terdapat meja-meja kayu dan loker-loker tua yang menambah kesan historis dari tempat ini.
6. Warenhuis
Warenhuis, yang dikenal sebagai Gedung Warenhuis Medan, adalah bangunan bersejarah lain yang tak kalah penting di Medan. Dibangun pada tahun 1916, Warenhuis adalah gedung perbelanjaan pertama di Medan dan merupakan pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia. Terletak di Jalan Hindu, dekat dengan kawasan Kesawan, gedung ini menjadi saksi bisu perkembangan ekonomi dan sosial kota Medan di awal abad ke-20.
Arsitektur Warenhuis mencerminkan gaya kolonial Belanda dengan elemen-elemen art deco yang sangat menonjol. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dengan jendela-jendela besar dan pintu masuk yang megah, memberikan kesan elegan dan mewah pada masanya. Interior gedung ini pernah menjadi tempat berbelanja berbagai barang mewah yang didatangkan dari Eropa, dan menjadi tempat favorit kaum elit dan kolonial Belanda untuk berbelanja.
Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan pusat-pusat perbelanjaan modern, Warenhuis mengalami kemunduran dan sempat terbengkalai. Namun, kesadaran akan nilai sejarah dan arsitektur bangunan ini membuat pemerintah dan berbagai pihak berusaha untuk merestorasi dan melestarikannya. Kini, Warenhuis tidak hanya dilihat sebagai bangunan tua, tetapi juga sebagai warisan budaya yang penting, yang mengingatkan kita pada masa kejayaan Medan sebagai pusat perdagangan di Sumatera Utara.
Dengan keberadaan Warenhuis, kota Medan tidak hanya menawarkan kekayaan sejarah dan budaya, tetapi juga menunjukkan bagaimana dinamika ekonomi dan sosial masyarakatnya telah berkembang dari masa ke masa. Mengenang dan melestarikan Warenhuis berarti menghargai warisan budaya dan sejarah yang tidak ternilai, yang menjadi bagian integral dari identitas Medan.
7. Kantor Bank Indonesia Medan
Kantor Bank Indonesia Medan adalah salah satu bangunan bersejarah yang signifikan di kota ini. Terletak di Jalan Balai Kota, bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1909 pada masa kolonial Belanda. Arsitekturnya menampilkan gaya Art Deco yang sangat khas dengan detail yang elegan dan simetris. Bangunan ini awalnya berfungsi sebagai kantor De Javasche Bank, bank sentral di masa kolonial, sebelum akhirnya menjadi bagian dari Bank Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia.
Fasad bangunan Kantor Bank Indonesia Medan dihiasi dengan ornamen klasik yang mencerminkan kemewahan dan ketelitian desain pada masa itu. Interiornya memiliki langit-langit tinggi dan lantai marmer, menciptakan suasana megah yang menunjukkan pentingnya institusi ini dalam sejarah perekonomian kota Medan. Selain fungsinya sebagai kantor bank sentral, bangunan ini juga sering digunakan untuk berbagai acara penting dan pameran yang berkaitan dengan sejarah moneter dan ekonomi Indonesia.
Kantor Bank Indonesia Medan bukan hanya sekadar tempat transaksi keuangan, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perkembangan ekonomi dan perbankan di Medan sejak masa kolonial hingga era modern. Bangunan ini mencerminkan pentingnya Medan sebagai pusat perdagangan dan ekonomi di Sumatera Utara, serta peran krusial yang dimainkan oleh sektor perbankan dalam pertumbuhan dan perkembangan kota ini.
8. Balai Kota Medan
Balai Kota Medan adalah salah satu bangunan bersejarah yang memiliki nilai arsitektur tinggi. Dibangun pada tahun 1908, gedung ini awalnya berfungsi sebagai kantor pemerintahan kolonial Belanda dan kini menjadi bagian dari kompleks perkantoran Pemerintah Kota Medan.
Balai Kota Medan menampilkan gaya arsitektur kolonial dengan detail-detail yang elegan dan megah. Di halaman depan, terdapat taman yang luas dengan patung-patung dan air mancur yang menambah keindahan bangunan ini. Balai Kota Medan sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara resmi dan upacara kenegaraan.
Bangunan-bangunan bersejarah di Medan bukan hanya sekadar peninggalan masa lalu, tetapi juga cermin dari kekayaan budaya dan sejarah kota ini. Melalui arsitektur yang megah dan cerita yang terkandung di dalamnya, kita dapat memahami lebih dalam tentang perjalanan panjang Medan dari masa ke masa. Dengan melestarikan dan mengenang bangunan-bangunan ini, kita turut menghargai dan menjaga warisan berharga bagi generasi mendatang.
Jadi, jika Anda berkunjung ke Medan, luangkan waktu untuk menjelajahi bangunan-bangunan bersejarah ini. Setiap sudutnya akan membawa Anda ke masa lampau yang penuh dengan kisah dan keindahan yang tak ternilai.
B. Menikmati Kuliner di Outlet Mie Ayam Haji Mahmud
Setelah puas menjelajahi bangunan-bangunan bersejarah di Medan, tidak ada salahnya untuk melengkapi perjalanan Anda dengan mencicipi kuliner khas kota ini. Salah satu destinasi kuliner yang wajib Anda kunjungi adalah Outlet Mie Ayam Haji Mahmud. Terletak strategis di beberapa lokasi di Medan, outlet ini terkenal dengan cita rasa mie ayamnya yang lezat dan autentik.
Mie Ayam Haji Mahmud menawarkan hidangan mie ayam yang disajikan dengan bumbu khas yang kaya akan rempah, berpadu sempurna dengan potongan ayam yang empuk dan gurih. Tekstur mie yang kenyal dan kuah kaldu yang gurih menambah kenikmatan setiap suapannya. Selain mie ayam, anda juga dapat menikmati berbagai hidangan lain seperti pangsit, bakso, dan aneka minuman segar yang siap menyegarkan anda setelah seharian berkeliling.
Kuliner di Outlet Mie Ayam Haji Mahmud bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman. Suasana rumah makan yang hangat dan pelayanan yang ramah akan membuat anda merasa nyaman dan puas. Menikmati semangkuk mie ayam di sini adalah cara yang sempurna untuk mengakhiri petualangan sejarah anda di Medan, memberikan energi baru untuk melanjutkan eksplorasi atau sekadar bersantai menikmati suasana kota. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mencicipi salah satu kuliner legendaris Medan yang sudah terkenal sejak lama.